Denrifky, Kanker serviks merupakan pembunuh nomor satu bagi wanita Indonesia. Bahkan, menurut ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof.DR.dr. Aru Wicaksono yang dilansir dari laman Kumparan, dari 40 wanita yang terdiagnosis menderita kanker serviks, 20 wanita di antaranya meninggal dunia. Itu sebabnya, tidak berlebihan jika kanker serviks merupakan momok yang paling ditakuti oleh hampir seluruh wanita di Indonesia. Lantas, bagaimana cara mencegah kanker serviks? Cari tahu jawabannya dalam artikel ini.
Sekilas tentang kanker serviks
Kanker serviks atau biasa juga disebut dengan kanker leher rahim adalah jaringan sel kanker yang tumbuh dan berkembang secara tidak terkontrol di daerah leher rahim. Sebagian kanker rahim disebabkan karena infeksi virus Human Papiloma Virus (HPV) yang bisa ditularkan melalui hubungan seksual, entah dalam cara anal, oral, ataupun vaginal.
Wanita yang di dalam tubuhnya terdapat virus HPV mungkin bisa mengalami kanker serviks dan mungkin juga tidak mengembangkan kanker serviks. Namun, wanita yang mempunyai virus HPV di dalam tubuhnya dan ditambah dengan gaya hidup yang buruk mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menderita kanker serviks.
Kebanyakan kasus kanker serviks ditemukan pada stadium lanjut. Hal ini terjadi karena saat masih dalam stadium awal, kanker serviks umumnya tidak menimbulkan gejala apapun. Padahal, semakin dini kanker serviks terdiagnosis, maka peluang untuk sembuhnya semakin besar.
Cara mencegah kanker serviks
- Rutin melakukan pemeriksaan pap smear
Pap Smear merupakan salah satu cara terbaik sebagai lini pertahanan pertama untuk mencegah kanker serviks. Metode screening satu ini berfungsi untuk mendeteksi sel-sel dalam leher rahim yang berpotensi menjadi kanker nantinya.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear pertama kali pada usia 21 tahun, terlepas apakah Anda sudah pernah berhubungan seksual atau belum. Tapi, jika usia Anda sudah lebih dari 21 tahun, Anda belum terlambat untuk segera melakukan pemeriksaan ini.
Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin setiap tiga tahun sekali (tanpa disertai tes HPV), bagi Anda yang berusia 21-30 tahun. Sedangkan bagi Anda yang berusia lebih dari 30 tahun, Anda disarankan untuk melakukan pap smear (disertai dengan tes HPV) setiap lima tahun sekali. Lakukan pemeriksaan pap smear segera rutin untuk mengurangi risiko kanker serviks. Jangan lupa, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum Anda memutuskan melakukan pemeriksaan ini.
- Mendapatkan vaksinasi HPV
Cara lain yang tidak kalah penting untuk mencegah kanker serviks adalah melakukan vaksinasi HPV. Jika Anda wanita dan laki-laki berusia antara 9 sampai 26 tahun, Anda disarankan untuk mendapatkan vaksin ini.
Pada dasarnya vaksin HPV paling ideal diberikan pada mereka yang memang belum aktif secara seksual. Tapi, semua orang dewasa yang aktif secara seksual dan belum pernah mendapatkan vaksin ini sebelumnya, sebaiknya segera melakukan vaksinasi.
Wanita yang sudah aktif secara seksual harus melakukan pemeriksaan pap smear terlebih dahulu sebelum mendapatkan vaksin HPV. Jika hasil pap smear normal, Anda boleh langsung mendapatkan vaksin HPV. Namun, jika pemeriksaan pap smear tidak normal, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk melakukan diagnosis lebih lanjut.
Meski vaksin HPV bisa mengurangi risiko kanker serviks, tapi vaksin ini tidak menjamin Anda terlindung sepenuhnya dari penyakit kanker serviks. Anda tetap disarankan menjalani pola hidup sehat dan pap smear secara rutin meski sudah mendapatkan vaksinasi HPV.
- Hindari merokok
Anda bisa mengurangi kemungkinan terkena kanker serviks dengan tidak merokok. Tidak merokok adalah cara penting lainnya untuk mengurangi risiko kanker serviks. Pasalnya, racun rokok bersifat oksidatif sehingga bisa memicu sel kanker muncul dan bertambah ganas.
- Lakukan seks yang aman
Lebih dari 90 persen kanker serviks disebabkan karena terinfeksi virus HPV. Penyebaran virus ini terjadi melalui hubungan seksual yang tidak aman, maka gunakan kondom ketika berhubungan seksual untuk mengurangi risiko tertular HPV.
Selain itu, risiko tertular HPV juga meningkat apabila sering bergonta-ganti pasangan seksual. Wanita yang hanya memiliki satu pasangan pun bisa terinfeksi virus ini jika pasangannya memiliki banyak pasangan seksual lain.
- Menjaga kebersihan vagina
Selain melakukan pap smear untuk mencegah kanker serviks, Anda juga harus menjaga kebersihan vagina terutama saat menstruasi dan keputihan. Menggunakan cairan antiseptik kewanitaan yang mengandung povidone iodine mungkin bisa Anda lakukan untuk menjaga kebersihan vagina Anda, terutama ketika masa “red day” atau menstruasi.
Thank to hellosehat.com
Terimakasih telah berkunjung ke blog Denrifky semoga kalian sehat selalu dan terhindar dari segala macam penyakit ^_^
Keyword terkait :
I0nQQ*C0m
ReplyDeleteagen terbesar dan terpercaya di indonesia
segera daftar dan bergabung bersama kami.
p1n bb:*58ab14f5